Pada hari Jumat, 27 Oktober 2023, Pendopo Rumah Jabatan Bupati Kabupaten Enrekang menjadi saksi penyelenggaraan Seminar Internasional dengan tema “Sustainable Development: Integrating Geography, Natural Sciences, Environment, and Education for Local Governances and Universities” . Seminar Internasional ini diinisiasi oleh Universitas Muhammadiyah Enrekang melalui Lembaga Pusat Bahasa dan Kantor Urusan Internasional (LPB&KUI) dan bekerja sama dengan Pemerintah Daerah Kabupaten Enrekang. Seminar Internasional ini dihadiri oleh berbagai kalangan, termasuk Dosen, guru, kepala dinas sekabupaten Enrekang, dan juga mahasiswa

Acara ini di awali dengan Penandatanganan Memorandum of Agreement (MoA) antara Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), Fakultas Sains dan Teknologi (FSAINTEK) Universitas Muhammadiyah Enrekang dengan Fakultas Sains Sosial dan Kemanusian (FSSK) Universiti Kebangsaan Malaysia. Kerja sama ini menjanjikan penelitian yang inovatif, peningkatan peluang dalam bidang pendidikan, dan pertukaran budaya antar universitas, hal ini tidak hanya melambangkan kolaborasi antar akademik, namun juga melambangkan semangat kerja sama dan persahabatan antara negara Indonesia dan Malaysia.

Mustakim, S.Pd.I., M.Pd, selaku Ketua LPB&KUI UNIMEN dan juga sebagai Ketua Panitia Seminar Internasional, menyampaikan sambutan serta mengungkapkan harapan-harapannya khususnya untuk Enrekang agar menjadi lebih baik lagi kedepannya.

Seminar ini dibuka secara resmi oleh Bupati Kabupaten Enrekang, Drs. H. Muslimin Bando, M.Pd. Dalam sambutannya, beliau menekankan pentingnya belajar dan menguasai bahasa asing, khususnya bahasa Inggris, sebagai bahasa Internasional, dan pentingnya bekerja sama dengan perguruan tinggi negara lain terutama dalam bidang penelitian.

Seminar Internasional yang di moderatori oleh Sekretaris LPB&KUI UNIMEN, Hasan, S.Pd., M.Pd., dengan tiga narasumber yaitu, Rektor Universitas Muhammadiyah Enrekang, Dr. Drs. Yunus Busa, M.Si., dan Narasumber kedua Prof. Madya Dr. Azlan Bin Abas, Timbalan Dekan Siswazah FSSK, dan narasumber terakhir yaitu Prof. Kadaruddin Aiyub, Dekan FSSK Universiti Kebangsaan Malaysia.

Rektor UNIMEN, Dr. Drs. Yunus Busa, M.Si – Dalam paparannya, membahas tentang Keunikan Kabupaten Enrekang mulai dari sektor pertanian, sektor peternakan, dan juga makanan khas enrekang seperti beras pulu mandoti yang merupakan beras langka dengan ciri khas aroma yang wangi, deppa tetekan yang merupakan kue tradisional enrekang yang bahan utamanya dari tepung beras dan gula merah, kopi kalosi yang sudah terkenal ke mancanegara, dangke yang berasal dari olahan susu kerbau atau sapi dan rasanya menyerupai keju, dan sebagainya.

Prof. Madya Dr. Azlan Bin Abas, Timbalan Dekan Siswazah Fakultas Sains Sosial dan Kemanusiaan, Universiti Kebangsaan Malaysia dengan judul “The Local Wisdom of the Indegenous People in Nature Conservation”. Pada pemaparannya yang membahas tentang masalah dalam konservasi alam, memanfaatkan kearifan lokal, nilai sejarah dan budaya, metode penelitian, dan sebagainya, beliau berpendapat bahwa penekanan pada kerangka kerja untuk mengadopsi kearifan lokal masyarakat adat dalam konservasi alam ke dalam pendekatan ilmiah, seperti penggunaan teknologi dalam improvisasi desain eksperimental, akan bermanfaat. Hidup di era modern ini kita bisa menggunakan teknologi demi melestarikan alam, seperti dengan melihat praktik tradisional yang digunakan masyarakat adat melalui kearifan lokal, melalui sudut pandang kajian ini, jika masyarakat modern gagal dalam menafsirkan atau mengadaptasi kearifan lokal masyarakat adat ke dalam pendekatan ilmiah, maka kearifan tersebut akan hilang karena banyaknya ancaman modernisasi terhadap masyarakat adat.

Dr. Kadaruddin Aiyub, Dekan Fakultas Sains Sosial dan Kemanusiaan, Universiti Kebangsaan Malaysia membahas tentang “Suistanable Development Goals“. Beliau membahas 17 sasaran atau langkah untuk mengubah dunia, yaitu tanpa kemiskinan, tanpa kelaparan, kehidupan sehat dan sejahtera, pendidikan berkualitas, kesetaraan gender, air bersih dan sanitasi layak, energi bersih dan terjangkau, pekerjaan layak dan pertumbuhan ekonomi, industri inovasi dan infrastruktur, berkurangnya kesenjangan, kota dan komunitas berkelanjutan, konsumsi dan produksi yang bertanggung jawab, penanganan perubahan iklim, ekosistem laut, ekosistem darat, perdamaian keadilan dan kelembagaan yang tangguh, dan yang terakhir yaitu kemitraan untuk mencapai tujuan.

Acara ini ditutup dengan penyerahan sertifikat dan cenderamata kepada narasumber, yang kemudian di akhiri dengan sesi foto bersama.

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Arabic Arabic English English Indonesian Indonesian